Posted in Teori, tagged bank indonesia, bank komersial, bank sentral, bankir, barter, bni 46, bpjs kesehatan, bretton woods, credit card, de javasche bank, dinar, dirham, dollar, e-money, e-trading, ekonomi, emas, fiat money, fractional reserve banking, imf, independensi bi, kartu atm, kredit, krisis ekonomi, moneter, neokolonialisme, oeang republik indonesia, otonomi bi, pajak, perak, perbankan, riba, rockefeller, rothschild, rupiah, saham, sbi, sistem ekonomi, sistem jaminan sosial, sistem keuangan, the fed, uang, uang digital, uang kertas, us federal reserve, utang on April 15, 2014|
Leave a Comment »
Sebagian kecil orang di masyarakat yang kelebihan uang mulai membentuk perusahaan mereka sendiri untuk meminjamkan uang mereka. Mereka menagih bunga 6% atas uang mereka, lebih baik dari 3% yang ditawarkan oleh Fabian. Namun orang-orang ini meminjamkan uang mereka sendiri, tidak seperti Fabian yang bisa meminjamkan uang / menciptakan kredit tanpa modal.
Perusahaan-perusahaan pembiayaan ini tetap membuat khawatir Fabian dan kawan-kawannya, jadi mereka pun membentuk perusahaan pembiayaan mereka sendiri. Dalam kebanyakan kasus, mereka membeli perusahaan-perusahaan pembiayaan saingan mereka tersebut. Pada akhirnya, semua perusahaan pembiayaan dimiliki ataupun dalam kendali mereka.
Situasi ekonomi terus memburuk. Para pegawai mulai yakin bos mereka mendapatkan terlalu banyak keuntungan. Pemilik perusahaan pun menilai pegawainya terlalu malas dan tidak cukup bekerja keras. Semua orang mulai menyalahkan orang lain. Pemerintah bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini. Masalah paling mendesak tentunya adalah bagaimana menolong orang yang paling miskin.
Pemerintah pun memulai sebuah program sosial dan memaksa anggota masyarakat untuk membayar sistem ini. Hal ini membuat marah sebagian orang, mereka percaya kepada gagasan lama bahwa membantu orang seharusnya adalah usaha suka rela, bukan paksaan.
(more…)
Read Full Post »